Gilang Widya Pramana membeber konsep yang diusungnya buat menyelesaikan permasalahan dualisme Arema. Presiden Arema FC ini menguak rencananya buat membeli Arema Indonesia, serta menjadikannya bagian dari Arema FC.
" Aku mau membeli klub Arema yang satunya. Itu intinya," ucap Gilang, Rabu( 16/ 06).
" Kita udah inginnya berakhir dong. Mari dong, jangan berlarut- larut. Jangan lambat- laun. Selesaikan aja. Kita bersatu. Kita bergabung," sambungnya.
Bagi Gilang, dia juga telah mempunyai rencana terhadap Arema Indonesia sehabis dia sukses membeli klub tersebut. Bagi pengusaha yang sering dijuluki selaku Crazy Rich Malang tersebut, Arema Indonesia hendak dijadikan regu satelit.
" Nantinya, Arema satelit ini merupakan buat pemain binaan Arema. Yang junior hendak kita mainkan di Liga 3 buat menimba ilmu, bertanding, serta menaikkan jam terbang di sana. Setelahnya, yang layak, hendak kita naikkan ke senior," tuturnya.
Akui Terdapat Pembicaraan
Lebih lanjut, Gilang mengaku kalau dikala ini telah terdapat pembicaraan terpaut penuntasan permasalahan dualisme ini. Dia berharap supaya permasalahan dualisme ini sendiri dapat lekas tuntas.
" Buat dualisme Arema, ini yang ditunggu publik. Kapan perihal ini dapat berakhir serta berapa lama waktunya," kata Gilang.
Yang aku kerjakan saat ini itu lagi memikirkan permasalahan dualisme supaya Arema bersatu, bareng lagi, serta ramai lagi stadionnya tanpa terpecah," dia meningkatkan.
Dialog dengan Iwan Budianto
Buat menyelesaikan permasalahan dualisme ini, Gilang mengaku menemukan banyak masukan. Salah satu masukan, bagi laki- laki 32 tahun tersebut, tiba dari eks CEO Arema FC, Iwan Budianto.
" Kemarin, aku serta Pak IB( sapaan karib Iwan Budianto, red) banyak ngobrol supaya permasalahan ini berakhir," ungkap Gilang.
