Sentimen presiden Real Madrid, Florentino Perez, terhadap UEFA terus menjadi meninggi. Paling utama soal tertundanya proyek European Luar biasa League sebagian bulan yang kemudian.
Pada bulan April kemudian, 12 klub papan atas Eropa melaporkan turut dan dalam proyek yang digagas Perez semenjak tahun 2009 itu. Statment tersebut pernah membuat dunia sepak bola gempar serta diiringi dengan keluhan sana- sini.
Beberapa klub, terlebih big six Premier League semacam Chelsea, Liverpool serta Manchester United kesusahan membendung fans yang marah. Mereka setelah itu memilah mundur dari pagelaran tersebut sebagian hari sehabis statment keikutsertaan luncurkan.
Langkah itu diiringi oleh 3 klub yang lain, ialah Inter Milan, AC Milan serta Atletico Madrid. Meninggalkan Real Madrid, Juventus dan Barcelona selaku 3 partisipan yang tersisa serta ngotot mau kompetisi senantiasa diselenggarakan.
Klub Merugi, Ceferin Untung
Fans marah dengan kedatangan European Luar biasa League yang dikira selaku upaya memperkaya klub- klub adidaya Eropa. Tetapi Perez, dalam sebagian peluang, senantiasa berdalih jika regu lagi hadapi krisis sebab pandemi Covid- 19.
Bagi Perez, ini merupakan jalur keluar terbaik untuk klub- klub raksasa tersebut buat keluar dari krisis. Alasannya duit yang diterima dari kompetisi buatan UEFA semacam Liga Champions serta Liga Europa tidak sebanding dengan kerugian mereka.
Perez kembali berkoar soal ini. Dia mengaku jika dirinya sudah memutus jalinan ikatan dengan presiden UEFA, Aleskander Ceferin, serta menuding jika laki- laki asal Slovenia itu mendulang keuntungan di dikala klub- klub lagi hadapi krisis.
" Aku tidak berdialog lagi dengannya. Tetapi tidak bisa jadi kami seluruh kehabisan duit serta Ceferin untung," ucapnya kepada El Transistor." Terdapat orang- orang yang mempunyai keistimewaan serta mau mempertahankannya di dikala sepak bola mengarah kematian," sambungnya.
Demi Hak Siar Televisi
Perez sendiri tidak memungkiri jika latar balik terbentuknya European Luar biasa League didasari oleh duit. Seperti itu kenapa kompetisi ini eksklusif serta terbatas pada klub- klub papan atas semata demi menggaet keuntungan dari hak siar.
" Siapa yang membeli hak siar Televisi? Berapa banyak suporter yang dipunyai Liverpool ataupun Juventus? Tetapi aku masih dapat bilang jika ini bukan sistem yang tertutup serta liga- liga hendak senantiasa muncul semacam umumnya," lanjut Perez.
" Kami tidak mengecualikan siapapun, tetapi telah jelas kalau tidak seluruhnya dapat masuk. Energi tarik Roma vs Sampdoria lebih sedikit ketimbng Manchester( United/ City) vs PSG. Kami sudah mengambil pemirsa dari seluruh pertandingan liga."
" Yang memerintah di mari merupakan para penggemar. Kami memandang kalau Manchester mempunyai lebih banyak penggemar daripada Roma. Ayo mengumpulkan mereka yang memiliki fans paling banyak di dunia sebab seperti itu yang Televisi memohon," pungkasnya.
