Real Madrid ialah salah satu klub yang merasakan akibat terparah dari pandemi Covid- 19. Mereka hadapi kerugian besar hingga wajib memohon kesediaan pemain serta staf buat merelakan sebagian dari gajinya.
Banyak klub besar yang berteriak kala ketahui jika kompetisi wajib ditunda sedangkan disebabkan penyebaran Covid- 19 di tahun 2020 kemudian. Bayangkan, sepanjang 4 bulan klub tidak dapat menggelar pertandingan.
Tidak terdapat pertandingan, maksudnya pendapatan jadi menurun paling utama dari zona tiket stadion. Kompetisi berjalan lagi di pertengahan bulan Juni, tetapi absennya pemirsa masih membagikan cedera berat pada neraca keuangan klub.
Klub wajib memutar otak supaya dapat bertahan hidup. Salah satu triknya merupakan dengan memangkas pendapatan pemain serta staf. Tidak sedikit pula dari mereka yang wajib membebas tugaskan staf demi menyeimbangkan finansial.
Rugi Besar- besaran
Pada bulan Januari kemudian, Real Madrid memberi tahu kerugian yang nilainya nyaris menggapai satu miliyar euro. Tidak heran jika mereka betul- betul menarik ikat pinggang sekencang bisa jadi di bursa transfer masa panas tahun 2020.
" Dunia sepak bola lagi rusak serta sekarat. Siapapun yang tidak mau melihatnya itu buta. Real Madrid mengidap dalam 2 tahun yang sangat berat," curhat si presiden, Florentino Perez, kepada El Transistor.
Perez setelah itu membagikan sedikit cerminan soal keadaan keuangan Real Madrid. Untungnya, mereka memiliki pemain yang betul- betul rela gajinya dipangkas demi keberlangsungan klub.
" Tahun ini Real Madrid wajib memperoleh duit 900 juta euro, serta kami cuma meraup 600 juta euro. Kemurahan hati pemain membolehkan kami buat menuntaskan 2 tahun ini dalam suasana yang normal," lanjutnya.
Tekad di Bursa Transfer
Kendati isi kantongnya menipis, Real Madrid masih kerap berhubungan dengan pemain yang mempunyai harga setinggi langit. Kylian Mbappe contohnya. Butuh dikenal kalau PSG membeli Mbappe dari AS Monaco dengan harga 180 juta euro.
Soal Mbappe, Perez enggan berdialog sangat banyak sebab dirinya masih berstatus penggawa PSG. Hendak namun, dia tidak sungkan buat membagikan pujian kepada bintang Timnas Prancis tersebut.
" Fans Real Madrid menginginkan pemain terbaik di mari, tetapi pemain terbaik, bisa jadi, timbul di umur 18 tahun. Aku ketahui apa yang di idamkan fans. Mereka ketahui kebijakan aku yang menggabungkan pemain terbaik serta pemain muda," kata Perez.
" Aku tidak ingin berdialog soal pemain yang bukan kepunyaan kami. Perundingan serta perekrutan pemain dicoba sehabis kejuaraan Eropa. Orang- orang mempercayai aku, serta Mbappe merupakan pemain yang hebat," pungkasnya.